BNews, Buntok – Sebanyak 100 orang santri mengikuti pre test atau wawancara karantina tahfiz gelombang pertama yang dilaksanakan oleh Pondok Pesantren Nurul Azhar Buntok, yang di gelar di teras masjid agung Baiturrahman Buntok, Minggu (20/3).
Ustadz HM Sibawaihi selaku Ketua Panitia Karantina tahfiz mengatakan, 100 orang santri yang mengikuti pre test tersebut terbagi 2 katagori, santri mabit dan non mabit.
Pre test ini bukan untuk menentukan santri tersebut lulus atau lulus untuk mengikuti karantina tahfiz, akan tetapi dalam rangka untuk mengelompokan santri tersebut.
Bawai sapaan akrabnya itu juga menjelaskan, para santri tersebut, selain mengikuti pre test, namun juga setiap peserta wajib mengisi formulir pendaftaran sesuai dengan dokumen pribadi serta berukur baju seragam.
Adapun pre test itu yakni tes kemampuan baca Qur’an, dimana tes kemampuan baca Qur’an ini hanya untuk menentukan Halaqah atau kelompoknya.
Selanjutnya halaqah atau kelompok tahfizh, dimana santri akan langsung mengikuti program tahfizh serta halaqah tahsin, dimana santri akan mengikuti program tahsin yang diselingi program tahfizh sesuai kemampuan bacaannya.
Jika santri belum mumpuni atau masih kecil akan mengikuti program tahsin dasar dengan metode tilawati dan program tahsin dasar adalah akselerasi atau percepatan kemampuan membaca.(riz)