Barsel Persiapkan Konsep Bebas Sampah

BNews. Buntok – Pemerintah Kabupaten Barito Selatan tengah mengambil langkah proaktif dalam mempersiapkan penerapan konsep Zero Waste atau bebas sampah atau 0 % sampah.

Artinya semua sampah rumah tangga dipilah dan diolah dengan menggunakan mesin. Sampah plastik diolah dan dilebur sedangkan sampah organik diolah menjadi kompos.

Laku hasil pengolahan sampah tersebut dapat dimanfaatkan dan terangkut semua sehingga tidak ada lagi sampah yang tersisa. Dan ini perlu kerjasama dengan pihak lain yang akan memanfaatkan hasil peleburan plastik dan kompos misalnya dijadikan pupuk atau makanan ternak maupan pakan ikan.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Barsel Agus In’yulius, MT melalui Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 serta Peningkatan Kapasitas LH DLH Kabupaten Barito Selatan, M. Nanang Shalahuddin, ST, di ruang Kerjanya, Selasa 19 Desember 2023.

Dituturkan Nanang Shalahuddin, mereka telah melakukan kajian banding ke Kabupaten Banyumas. Upaya ini bertujuan untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut terkait pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan. Kami berkomitmen menghadirkan pengelolaan sampah Zero Waste dengan alokasi dana sebesar Rp. 5 miliar. Dana ini akan digunakan untuk pembangunan gedung TPST dan Gedung RDF – BBJP, termasuk peralatan pendukungnya seperti mesin Gibrig (pemilah), mesin pencacah, mesin hot Extruder, dan peralatan lain.

“Karena kaji banding yang kami laksanakan bersama Pj. Bupati Barsel dan dinas terkait sudah akhir tahun, maka tidak sempat dianggarkan pada tahun 2024. Mudah-mudahan pada tahun 2025 nanti bisa dianggarkan, sehingga program zero waste bisa dilaksanakan”, ujarnya.

Nanang melanjutkan, pemeliharaan peralatan mesin pengelola sampah ini menjadi kunci utama. Jika tercapai Zero Waste atau bebas sampah, lingkungan akan menjadi bersih dan bebas dari masalah sampah yang merugikan.

Pada tahap pertama, dana sebesar 5 miliar rupiah akan dialokasikan dengan cermat untuk memastikan infrastruktur dan peralatan yang diperlukan siap digunakan.

Nanang menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam pengelolaan sampah, dengan harapan bahwa investasi ini akan memberikan hasil positif dalam jangka panjang. Langkah ini mencerminkan komitmen serius Pemerintah Kabupaten Barito Selatan dalam menciptakan kondisi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Kajian banding ke Kabupaten Banyumas menjadi tonggak penting dalam upaya mereka untuk mengadopsi praktek terbaik dalam pengelolaan sampah menuju zero weste.

Penting untuk dicatat bahwa penerapan Zero Waste bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata. Nanang menyoroti peran aktif masyarakat dalam mendukung program ini. Kesadaran masyarakat sangat penting. Kami akan melibatkan mereka dalam edukasi dan pelatihan agar dapat berpartisipasi aktif dalam pemilahan sampah dan praktek Zero Waste.” Pungkas nya. (rud)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *