Kurangnya Ketaatan Masyarakat Tentang Waktu Membuang Sampah

BNews. Buntok – Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Barsel M. Nanang Shalahuddin, ST mengatakan, untuk penanganan sampah sudah ada petugas yang melakukannya dengan menggunakan truk, yang dilakukan setiap hari mulai dari subuh sampai sore hari untuk mengambil sampah di tempat pembuangan sementara (TPS) yang telah ditentukan, khususnya di Buntok dan yang terjauh di Desa Baru berupa penempatan kontainer di sana.

“Untuk pengambilan sampah di TPS kita tidak ada kendala karena sarana prasarana kita cukup dan tenaga atau personel juga cukup. Satu grup itu terdiri dari 1 orang supir dan 5 orang tenaga untuk membuat sampah ke dalam truk. Untuk truk ambrol 1 orang supir dibantu oleh seorang lagi. Sementara untuk tenaga penyapu jalan sudah ada 160 personel yang tersebar di kota Buntok sampai Desa Sababilah. Jadi semua sudah ada petugasnya”, ujarnya.

Ditambahkan Nanang, kendala yang ada pada kami saat ini adalah ketaatan masyarakat terkait waktu membuang sampah, disarankan kepada masyarakat agar membuang sampah ke TPS pada pukul 6 sore sampai dengan 6 pagi atau pada malam hari sampai subuh.

Seharusnya setelah petugas mengambil sampah di TPS, tidak ada lagi masyarakat yang membuang sampah, karena dalam Perda untuk masyarakat membuang sampah yaitu pukul 6 sore sampai dengan 6 pagi. Setelah itu baru kemudian petugas mengambil sampah di TPS.

Tetapi faktanya masyarakat kurang taat dengan Perda tersebut karena masyarakat membuang sampah tidak mengenal waktu sehingga sampah-sampah tersebut selalu ada di TPS walaupun sudah diangkut. Didalam perda dilarang membuang sampah dari pukul 6 pagi sampai jam 6 sore, sehingga TPS bersih dari sampah setelah diangkut petugas.

“Untuk sarana dan prasarana sudah cukup untuk angkutan sampah. Untuk tahun 2023 kita ada pengadaan 2 buah dam truk oleh BPKAD Barsel, dan sudah operasional saat ini. Namun kalau truk ambrol kita sudah berusia cukup lama sekitar 12 tahun sehingga perlu peremajaan. Kita sudah mengusulkan ke BPKAD untuk pengadaan truk ambrol tersebut. Sedangkan untuk kontainer ambrol kita sudah ada 5 unit. Tahun 2022 kita ada d bantu 3 unit dari PT Adaro 2023 ada 2 unit. Jadi untuk kontainer sementara ini kita cukup”, ujar Nanang. (rud).




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *