Pemkab Barsel Dorong Pendidikan Inklusif untuk PAUD hingga SD

Buntok – Kepala Bapedda Kabupaten Barito Selatan (Barsel) Jaya Wardana beserta perwakilan dari Dinas pendidikan Kabupaten Barito Selatan (Barsel) Syahdani, turut hadir dalam Acara Pembukaan Pelatihan Pendidikan Inklusif di tingkat PAUD, TK dan SD Tahun 2024, yang di selenggarakan di Gedung Jaro Pirarahan Buntok, pada Minggu (10/11).

Kepala Bapedda Barsel Jaya Wardana menyampaikan dalam wawancaranya, bahwa di dalam kehidupan kita pasti ada anak – anak yang terlahir dengan memiliki kebutuhan khusus.

“Kita harus hadir dalam rangka untuk tidak memperlakukan berbeda terhadap anak – anak yang memiliki kebutuhan khusus, itulah yang di sebut dengan esensi bagaimana pendidikan inklusif itu dilaksanakan,”ujarnya.

Bahwasanya pendidikan itu harus bisa menerima dan di terima oleh semua kalangan tidak hanya kalangan tertentu saja tetapi juga di semua kalangan, kita berikan pendidikan tentunya sesuai dengan kondisinya, lanjutnya.

Oleh sebab itu melalui gugus tugas PAUD melakukan pengembangan anak usia dini, dan melakukan kerjasama dengan daerah yang sudah maju di dalam pengelolaan pendidikan salah satunya dengan cara mendatangkan narasumber dari Surakarta.

“Disana pendidikan inklusif ini sudah sangat bagus itulah yang nanti akan kami kembangkan karna sebagimana yang di sampaikan oleh Bunda PAUD kita tadi, hampir di seluruh sekolah di daerah kita ada anak yang berkebutuhan khusus. itu jangan kita tinggalkan kita harus hadir dalam rangka memberikan pendidikan yang baik juga kepada mereka,” tegasnya.

Selain itu Perwakilan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Selatan (Barsel) Syahdani, mengucapkan terimakasih kepada pj bupati barsel Dr. H. Deddy Wirawan, M.Si, CRGP, CGCAE, dan Bunda PAUD Hj. Erna Adriani Palupi, yang telah memberikan ruang kepada guru – guru untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan terkait dengan bagaimana mengelola pendidikan inklusif anak berkebutuhan khusus di sekolah – sekolah yang ada di Barsel.

“Setiap sekolah pasti ada anak yang memiliki kebutuhan khusus, tetapi kini guru – guru kita belum mempunyai bekal untuk itu jadi sangat tepat sekali jika di adakan kegiatan seperti ini guna membekali mereka bagaimana memperlakukan anak – anak berkebutuhan khusus,” ujar Syahdani. (E.R Sakdiah)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *